KHUTBAH JUMAT SYAWAL ADALAH BULAN PENINGKATAN KUALITAS



KHUTBAH JUMAT
SYAWAL, BULAN PENINGKATAN KUALITAS

اَلْحَمْدُ للهِ عَلَى نِعَمِهِ فِى شَهْرِ شَوَّالِ الْكَرِيْمِ اَلْمُنْعِمِ عَلَى مَنْ أَطَاعَهُ وَأَتْبَعَ رِضَاهُ. أَلْمُنْـتَقِمِ مِمَّنْ خَالَفَهُ وَاَتْبَعَ هَوَاهُ. الَّذِى يَعْلَمُ مَااَظْهَرَهُ الْعَبْدُ وَمَا اَخْفَاهُ. اَلْمُتَكَفِّلِ بِأَرْزَاقِ عِبَادِهِ فِلاَ يَتْرُقُ اَحَدًا مِنْهُمْ وَلاَ يَنْسَاهُ. اَحْمَدُهُ سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى حَمْدًا كَثِيْرًا اِذْلاَ يَسْتَحِقُّ الْحَمْدَ ِالاَّ اِيَّاهُ. أَشْهَدُ أَنْ لاَ اِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ, وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَ سَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِهِ وَاَصْحَا بِهِ وَمَنْ تَبِعَهُ اِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ. اَمَّا بَعْدُ: اُوصِيْكُمْ وَنَفْسِى بِتَقْوَى اللهِ, قَرُبَ الَّرحِيْلُ وَاَنْتُمْ عَنِ الطَّاعَةِ غَافِلُوْنَ. وَاْنقَضَتِ الآْجَالُ وَاَنْتُمْ عَلَى الْمَعَاصِ عَاكِفُوْنَ. وَتَرَا دَفَتِ الاَْهْوَالُ وَاَنْتُمْ فِىطُغْيَا نِهِمْ تَعْمَهُوْنَ. فَقَالَ الله تَعَالَى فِي كِتَابِهِ الْكَرِيم، أَعُوذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ(QS 3 Ali 'Imron ayat 159

Jamaah Jum'at yang berbahagia
Memasuki bulan syawal pada siang ini, mari, terlebih dulu menghaturkan syukur kehadirat Allah Swt. Menyadari serta mensyukuri secara mendalam atas berbagai rohmat dan nikmat yang telah diberikan pada kita. Hingga pada siang yang berbahagia ini, ternyata kita masih diberi kesempatan menapaki bulan pasca ramadhan, yang di dalamnya tersirat berbagai macam makna peningkatan.
Rasa syukur yang sekaligus dibarengi dengan meningkatkan iman dan taqwa, meningkatkan ibadah, meningkatkan kesungguhan, serta meningkatkan segalanya dari pada tahun-tahun sebelumnya.

Jamaah Jumat yang berbahagia
Sesuai dengan namanya, syawal, yang artinya peningkatan. Adalah salah satu bulan yang menuntut pelaluinya meningkatkan segala kebaikan. Hal demikian tentunya merupakan sebuah implikasi yang sangat logis. Sebab, setelah sebulan lamanya ditempa atau digodog dengan puasa ramadhan, malam harinya memperbanyak sholat-sholat sunat, qiyamul lail, tadarus, belajar dan tafakkur, maupun ibadah-ibadah lainnya, maka otomatisasi peningkatan kualitas kebaikan tentunya mampu berjalan dengan sendirinya.
Tidak lupa, senyampang masih dalam suasana Idul  Fitri, kita tingkatkan pula rasa saling memaafkan pada sesama. Sebagaimana tradisi masyarakat kita yang membudaya dengan istilah halal-bihalal. Saling membersihkan dosa dan kesalahan pada sesama. Diawali dari pengakuan yang tulus bahwa hamba ini adalah tempatnya salah dan dosa. Sehingga implikasinya, terhadap sesamanya pun tentu banyak salah dosanya. Karenanya, menjadi kebutuhan yang sangat pentinglah untuk meminta maaf dan saling memaafkan pada sesama.
Kontradiksinya, merupakan suatu ironi-lah, atau bahkan kelewat batas-lah, bila kita tidak membuka diri dari rasa salah dan dosa pada sesama. Sebab cap/stempel dari Tuhan bahwa manusia itu tempatnya salah dan dosa telah terlekat kuat dan tidak bisa dihindari.

Jamaah Jumat Rahimakumullah
Di dalam mengarungi bulan syawal ini, sedikitnya 5 hal yang perlu ada peningkatan kualitas dan perhatian seksama. Pertama, tentang niatan menjalani berbagai aktifitas. Aktifitas apapun yang dijalani saat ini, niatannya adalah karena Allah, untuk Allah, dan demi Allah. Semata-mata demi menjalankan perintah Tuhan dan utusan-Nya. Contoh kecilnya adalah tentang niatan belajar. Bila tahun kemarin niatan belajarnya belum/bukan karena Allah, semisal demi meraih nilai tinggi dan prestasi, atau karena takut sangsi, atau takut tergusur peringkatnya, atau bahkan karena takut pada guru/orang tuanya, maka dibulan syawal ini perlu ditingkatkan. Niatan belajarnya adalah semata-mata karena Allah dan utusan-Nya. Bukan lagi karena hal-hal yang lain.
Demikian pula bekerja dan beraktifitasnya, bila tahun kemarin niatannya masih tercampur aduk, semisal demi mencukupi kebutuhan, atau karena gengsi harga diri, atau karena tuntutan profesionalisme, maka di bulan ini ditingkatkan niatannya. Yaitu semata-mata menjalankan perintah Allah dan utusan-Nya. Profesional karena Allah, demi Allah, dan merupakan kebutuhan rohani yang wajib dijalani.

Jamaah Jumah yang berbahagia
Hal kedua yang perlu peningkatan kualitasnya adalah beribadah dan kinerjanya, baik dalam belajar, bekerja, maupun aktifitas lain. Bila kemarin beribadahnya pada skala 5 misalnya, maka pada bulan ini ditingkatkan menjadi skala 6 atau lebih. Yang bermula dari skala 7 maka lebih ditingkatkan lagi. Demikian pula pada belajar atau bekerjanya. Bila kemarin masih belum rutin, bolong-bolong, atau karena sukur ingat, maka ditingkatkan untuk lebih rutin dan kontinyu. Memenuhi Sabda Nabi Saw
إِنَّ أَحَبَّ الأَعْمَالِ إِلَى اللَّهِ مَا دَامَ وَإِنْ قَلَّ
Sesungguhnya amal yang paling dicintai Allah adalah yang terus menerus (kontinyu) meskipun sedikit (HR. Bukhari dan Muslim).

Hal ketiga adalah peningkatan kecerdasan mengelola masalah. Aktifitas apapun yang dijalani, tentu ada masalah didalamnya. Baik dari yang sederhana sampai yang sangat ruwet, perlu disikapi dengan sebijaksana mungkin. Kebiasaan yang cupet, mudah menyerah, atau mudah salah paham perlu dikikis habis dengan belajar lapang dada, nglenggono, dan menyelesaikannya dari berbagai sudut pandang, pemikiran luas, dan jiwa dewasa. Sebab semua masalah itu pasti ada penyelesaiannya. Berbanding lurus dengan usaha, pikiran luas, dan tentunya hidayah Tuhan sebagai kuncinya.
Demikian pula ketika ditimpa masalah yang menyusahkan maupun yang menyenangkan. Keduanya perlu disikapi dengan jiwa arif dan bijaksana. Sebab, keduanya adalah sama-sama masalahnya. Ada efek kejut yang tak terduga dibalik kejadiannya. Yang tentunya akan berpengaruh terhadap konsentrasi dan tingkat keimanan.

Jamaah Jumah yang berbahagia
Hal keempat yang perlu peningkatan kualitasnya adalah kebersamaan dan musyawarahan. Bagaikan kompaknya lima jari dalam mengangkat beban. Baik yang ringan sedang maupun yang berat, kelimanya kompak dan seia sekata mengangkatnya. Tidak membeda-bedakan ukuran bebannya, maupun tugas fungsi tujuannya. Demikian pula ketika beban yang diangkat adalah berupa masalah. Kelimanya aktif dalam mengangkat, urun ide pemikiran, hingga memecahkannya secara bersama. Tidak ada pembedaan yang besar maupun yang kecil, yang panjang maupun yang pendek, yang atasan maupun bawahan. Kesemuanya berperan sesuai dengan tingkat mampu dan daya pikir masing-masing. Refleksinya, alangkah indahnya, alangkah sejuk dan damainya bila segala aktifitas mampu memerankan kebersamaannya lima jari, yang setiap hari tanpa disadari telah diterapkan.

Sidang Jumat yang berbahagia
Hal kelima yang perlu peningkatan kualitasnya adalah pengetahuan pemahaman sekaligus realisasi jiwa ro’in (jiwa pemimpin atau pendidik). Setiap diri adalah pendidik (kullukum ro’in) dan akan dimintai pertanggungjawaban terhadap apa-bagaimana yang telah dididikkan pada sesamanya. Karena itu, yang telah memahami dan meyakini jiwa pendidik, perlu meningkatkan daya praktis-realis pada sesama. Tanpa terbatasi ruang dan media, ia perlu ditingkatkan seluas-luasnya. Melalui berbagai jalur, berbagai sarana, berbagai situasi dan kondisi, maupun berbagai golongan yang ada dalam lapisan masyarakat, jiwa ro’in dapat ditularkan.
Sementara yang belum mampu memahami dan meyakini, perlu mengetahui lebih dahulu bahwa diri ini adalah pendidik. Perlu memahami bahwa saya yang sekarang memang tidak bisa apa-apa ini adalah pendidik. Bila sekarang belum mampu mendidik, maka perlu memahami pada saatnya nanti pasti akan jadi pendidik pula. Minimal jadi pendidik keluarganya, syukur bage mampu mendidik sesama yang lebih luas. Memenuhi perintah-Nya ballighu ’anni walau aayat. Sampaikan apa yang kamu ketahui walau hanya satu ayat. Walaupun satu kata, atau bahkan satu titik, kalau ternyata berguna dan bermanfaat pada sesama, maka perlu disampaikan.

Sidang Jumat yang berbahagia
Dari kelima hal yang perlu perhatian peningkatan kualitasnya di bulan syawal ini, bila direnungi secara mendalam, masih banyak hal lain yang menuntut peningkatan kualitasnya. Selanjutnya bersyukur secara mendalam bahwa hanya karena rohmat Allah-lah kita mampu memahami dan menyelaminya. Hanya karena rohmat Allah pula kita mampu merealisasikannya, dengan berlaku lemah lembut, pemikiran yang meluas, dan jiwa yang lapang dada. Sebagaimana firman-Nya:
 (QS 3 Ali 'Imron ayat 159


جَعَلَنَا اللهُ  وَاِيَّـاكُمْ مِنَ الْفَا ئِزِيْنَ الاَْمِنِيْنَ. وَاَدْخَلَنَـا وَاِيَّـاكُمْ فِى زُمْرَةِ عِبَـادِهِ الصَّـالِحِـيْنَ. وَقُلْ رَبِّ اغْفِرْ وَاَرْحَمْ وَاَنْتَ خَيْرُا الرَّاحِمِيْنَ.

Khutbah II

اَلْحَمْدُ لله الَّذِي جَعَلَ اللَّيْلَ وَالنَّهَارَ خَلِفَةً لِمَنْ اَرَادَ اَنْ يَذَّكَّرَ اَوْاَرَادَ شُكُورًا. اَشْهَدُ اَنْ لاَاِلَهَ اِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَشَرِيْكَ لَهُ. وَاَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ, اَرْسَلَهُ اِلَى الْعَالَمِيْنَ بَشِيْرًاوَنَذِيْرًا,وَسِرَاجًامُنِيْرًا, اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى عَبْدِكَ وَرَسُولِكَ مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِهِ وَصَحْبِهِ اَجْمَعِيْنَ,
اَمَّابَعْدُ, اَيُّهَا الْحَاضِرُوْنَ, اِتَّقُوااللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَتَمُوتُنَّ اِلاَّ وَاَنْتُمْ مُسْلِمُونَ. وَاعْتَصِمُوابِحَبْلِ اللهِ جَمِيْعًا وَلاَتَفَرَّقُواوَاذْكُرُو نِعْمَةَاللهِ عَلَيْكُمْ.
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَىسَيِّدِنَامُحَمَّدٍوَعَلَى اَلِهِ سَيِّدِنَامُحَمَّدٍ, وَالْحَمْدُ للهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ. اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤمِنِيْنَ وَالْمُؤمِنَاتِ اَلاَْحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالْاَمْوَاتِ, اِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْئٍ قَدِيْر. اَللَّهُمَّ انْصُرْ مِنْ نَصَرَالدِّيْنَ وَاخْذُلْ مِنْ خَذَلَ الْمُسْلِمِيْنَ, وَاَعْلَ كَلِمَتِكَ اِلَى يَوْمِ الدَِيْنَ.
اَللَّهُمَّ يَامُقَلِّبَ الْقَلَوبِ ثَبِّتْ قُلُوبَنَاعَلَى دِينِكَ, اَللَّهُمَّ افْتَحْ قُلُوبَنَا كَفُتُوحِ الْعَارِفِيْنَ وَنَوِّ قُلُوبَنَا بِهِدَايَةِ الْيَقِيْنَ.
اَللّهُمَّ اِنَّكَ تَعْلَمُ سِرِّى وَعَلَى نِيَّتِى فَاقْبِلْ مَعْذُوْ رَاتِ وَاقْضِ حَاجَاتِي وَاعْطِنِي سُؤَلِي فَاِنَّكَ تَعْلَمُ مَافِي نَفْسِي فِى الدِّيْنِ وَالدُّنْيَا وَاْلاخِرَةِ اِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرُ.  اَللّهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا مِنَ الْبَلآَءِ وَالْوَبآَءِ وَاْلاَمْرَاضِ وَالْطَّا عُوْنِ وَالرَّيْحِ وَالزَّلْزَلَةِ وَالْبَرْقِ وَالسَّيْلِ الْمَاءِ وَالدَّمِ وَفِتَنِ الْجِنِّ وَاْلاِنْسِ وَالشَّيْطَانِ وَجَمِيْعِ الْفَخْشَآءِ وَالْمُنْكَرِ اِنَّكَ عَلى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٍ.  اَللّهُمَّ رَبِّ اجْعَلْ هذَا الْبَلَدَ اِنْدُ وْنِيْسِىَ امِنًا وَارْزُقْ اَهْلَهُ رِزْقًا طَيِّبًا حَسَنًا.  اَللّهُمَّ اَلِّفْ بَيْنَهُمْ كَمَا اَلَّفْتَ بَيْنَ اْلاَنْصَارِ وَالْمُهَا جِرِيْنَ  اِنَّمَااَمْرُ هُ اِذَا اَرَادَ شَيْأً اَنْ يَقُوْلَ لَهُ كُنْ فَيَكُوْنَ  رَبِّ اشْرَحْلِيْ صَدْرِيْ وَيَسِّرْلِيْ اَمْرِيْ وَاحْلُلْ عُقْدَةً مِنْ لِسَانِ يَفْقَهُ قَوْلِيْ.وَالْحَمْدُ للهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ. 
عِبَادَاللهِ  اِنَّ اللهَ يَأمُرُ بِالْعَدْلِ وَالاِْحْسَانِ وَاِيْتَاءِ ذِى الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغِى يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ وَلَذِكْرُاللهِ اَكْبَرَ..   

Subscribe to receive free email updates:

11 Responses to "KHUTBAH JUMAT SYAWAL ADALAH BULAN PENINGKATAN KUALITAS"