Dalam al-Quran, Allah SWT memberi
kabar tentang siapa saja orang yang dicintai-Nya. Tentu saja ketika Allah
mencintai seorang hamba, hamba tersebut dipastikan akan bahagia di dunia dan
akirat. Hamba tersebut akan mendapatkan apa yang terbaik untuknya menurut Allah
SWT. Apa yang ia butuhkan, Allah akan memberikannya.
Baik, mari kita telaah siapa saja
yang akan Allah cintai. Dan, mari pula kita mengevaluasi diri, sudahkah kita termmasuk
orang-orang yang Allah cintai tersebut?
1. Muttaqun
Orang pertama yang Allah cintai
adalah golongan muttaqun alias orang-orang yang bertakwa. Allah SWT
berfirman:
بَلَى مَنْ أَوْفَى بِعَهْدِهِ وَاتَّقَى
فَإِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُتَّقِينَ
“(Bukan demikian), sebenarnya siapa yang menepati janji (yang
dibuat)nya[1] dan bertakwa. Sesungguhnya Allah mencintai
orang-orang yang bertakwa.” (Q.S. Ali Imran [3]: 76).
[1]
Yakni janji yang telah dibuat seseorang baik terhadap sesama manusia maupun
terhadap Allah.
Bagaimanakah
ciri orang bertakwa itu?
Dalam
al-Quran banyak dijelaskan. Antara lain sebagai berikut:
- Beriman kepada Allah
- Mendirikan shalat
- Menginfakkan sebagian rezeki
- Iman kepada al-Quran dan kitab-kitab sebelumnya
- Yakin akan hari akhirat
- Menahan amarah
- Memaafkan kesalahan orang lain
- Ingat kepada Allah jika berbuat dosa kemudian beristigfar
- Tidak mengulangi dosa dan kesalahan
- Iman kepada malaikat
- Iman kepada nabi dan rasul
- Memberikan sebagian hartanya kepada kerabatnya, orang-orang miskin dan anak yatim
- Memberikan pertolongan kepada musafir yang memerlukan pertolongan
- Memberikan pertolongan kepada orang-orang yang meminta-minta
- Memerdekakan hamba sahaya
- Menunaikan zakat
- Menepati janji apabila ia berjanji dan bersabar disaat dalam kesempitan, penderitaan dan peperangan
- Orang-orang yang selalu memohon ampunan kepada Allah dam ,engikrarkan bahwa dia telah beriman serta bermunajat kepada-Nya agar dia terpelihara dari siksa neraka
- Orang-orang yang benar
- Orang-orang yang tetap taat
- Orang-orang yang membelanjakan hartanya di jalan Allah
- Orang-orang yang meminta ampun di waktu sahur
- Orang-orang yang segera minta ampun kepada Allah atas segala kesalahan yang ia lakukan
- Orang-orang yang menafkahkan hartanya baik dalam waktu sempit maupun waktu lapang
- Orang-orang yang bisa menahan amarahnya
- Orang-orang yang memaafkan kesalahan orang lain
- Orang-orang yang takut akan tibanya hari kiamat
- Orang-orang yang sedikit tidur di waktu malam
- Orang yang menjalankan shaum
- Orang yang merendahkan suaranya di sisi Rasulullah
- Orang yang berlaku adil
- Orang yang mengagungkan syi’ar-syi’ar Allah
- Dan lain-lain
Kriteria atau ciri-ciri orang bertakwa yang Allah lansir
dalam al-Quran sebagaimana disebut, hendaknya bisa kita ikhtiarkan jika kita
ingin menjadi orang bertakwa.
Namun, kalau mau jujur, sudahkah kita seperti orang-orang yang dijelaskan dalam
al-Quran tersebut? Sudahkah kita menjadi orang bertakwa?
Kalau
belum mampu, berarti masih jauh kita tergolong orang-orang yang dicintai Allah
dengan jalan takwa. Masya Allah…
2. Shabirun
Selanjutnya,
orang yang Allah cintai dalam al-Quran adalah orang-orang yang bersabar. Allah
SWT berfirman:
وَكَأَيِّنْ مِنْ نَبِيٍّ قَاتَلَ مَعَهُ
رِبِّيُّونَ كَثِيرٌ فَمَا وَهَنُوا لِمَا أَصَابَهُمْ فِي سَبِيلِ اللَّهِ وَمَا
ضَعُفُوا وَمَا اسْتَكَانُوا وَاللَّهُ يُحِبُّ الصَّابِرِينَ
“Dan berapa banyaknya Nabi yang berperang bersama-sama mereka
sejumlah besar dari pengikut (nya) yang bertakwa. mereka tidak menjadi lemah
karena bencana yang menimpa mereka di jalan Allah, dan tidak lesu dan tidak
(pula) menyerah (kepada musuh). Allah mencintai orang-orang yang sabar.”
(Q.S.
Ali Imran [3]: 146).
Berbicara
tentang sabar, biasanya pemahaman kita tertuju pada musibah. Padahal, menurut
para ulama, sabar itu bukan hanya saat sedang ditimpa musibah. Karena, sabar
terbagi kepada tiga macam, yaitu (1) sabar dalam menjalankan ketaatan kepada
Allah, (2) sabar dalam menjauhi maksiat, dan (3) sabar dalam menghadapi
musibah.
Kalau
begitu, ketika kita masih merasa malas beribadah, kita belum bersabar. Ketika
kita masih menyia-nyiakan shalat, berarti kita belum bersabar. Saat kita enggan
bersedekah, padahal sejatinya kita mampu, kita berlum bersabar. Pun, saat kita
masih tergoda untuk mendekati maksiat, kita belum bersabar.
Jadi,
bisakah kita dicintai Allah dengan jalan bersabar kepada Allah? Kemungkinan
jauh kalau keadaannya seperti yang dijelaskan di atas. Masya Allah…
3. Muhsinun
Orang
yang dicintai Allah selanjutnya adalah muhsinun, orang-orang yang
senantiasa berbuat baik. Allah SWT berfirman:
الَّذِينَ يُنْفِقُونَ فِي السَّرَّاءِ
وَالضَّرَّاءِ وَالْكَاظِمِينَ الْغَيْظَ وَالْعَافِينَ عَنِ النَّاسِ وَاللَّهُ
يُحِبُّ الْمُحْسِنِينَ
“(yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu
lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan mema'afkan
(kesalahan) orang. Allah mencintai orang-orang yang berbuat kebaikan.” (Q.S. Ali Imran [3]: 134).
Sudahkah
kita menjadi orang yang berbuat kebaikan secara konsisten meskipun sedikit?
Jika boleh jujur, diri ini ternyata lebih bergelimang dosa daripada bergelimang
kebaikan. Pantaskah kita dicintai Allah kalau begitu?
4. Muqsithun
Muqshithun
artinya orang-orang yang adil. Dan, orang-orang yang adil ini merupakan salah
satu orang yang dicntai Allah SWT. Dalam al-Quran dijelaskan:
سَمَّاعُونَ لِلْكَذِبِ أَكَّالُونَ لِلسُّحْتِ
فَإِنْ جَاءُوكَ فَاحْكُمْ بَيْنَهُمْ أَوْ أَعْرِضْ عَنْهُمْ وَإِنْ تُعْرِضْ
عَنْهُمْ فَلَنْ يَضُرُّوكَ شَيْئًا وَإِنْ حَكَمْتَ فَاحْكُمْ بَيْنَهُمْ بِالْقِسْطِ
إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُقْسِطِينَ
“Mereka itu adalah orang-orang yang suka mendengar berita
bohong, banyak memakan yang haram. jika mereka (orang Yahudi) datang kepadamu
(untuk meminta putusan), Maka putuskanlah (perkara itu) diantara mereka, atau
berpalinglah dari mereka; jika kamu berpaling dari mereka Maka mereka tidak
akan memberi mudharat kepadamu sedikitpun. dan jika kamu memutuskan perkara
mereka, Maka putuskanlah (perkara itu) diantara mereka dengan adil. Sesungguhnya
Allah mencintai orang-orang yang adil.” (Q.S. al-Ma`idah [5]: 42).
Sudah
bisa adilkah kita? Adil dalam arti menempatkan sesuatu pada tempatnya.
Wah,
sepertinya kita belum bisa adil membagi waktu antara untuk diri, untuk
keluarga, dan untuk Allah. Kita pun belum bisa adil membagi harta, antara untuk
kebutuhan hdup, untuk fakir-miskin, atau untuk berbelanja di jalan Allah.
Selain itu, rasanya kita pun belum bisa berbuat adil terhadap sesame kita: aib
orang diumbar-umbar, sedangkan aib kita dilupakan seakan kita tidak punya aib.
Jika
demiikian, bisakah kita menjadi orang yang Allah cintai dengan jalan muqsithun
ini? Berat rasanya. Masya Allah…
5. Tawabun-Mutathahhirun
Orang
yang dicintai Allah selain keempat golongan di atas adalah tawabun dan
mutathahhirun atau orang-orang yang bertobat dan senantisa membersihkan diri
dari dosa.
Allah
SWT berfirman:
وَيَسْأَلُونَكَ عَنِ الْمَحِيضِ قُلْ هُوَ
أَذًى فَاعْتَزِلُوا النِّسَاءَ فِي الْمَحِيضِ وَلَا تَقْرَبُوهُنَّ حَتَّى
يَطْهُرْنَ فَإِذَا تَطَهَّرْنَ فَأْتُوهُنَّ مِنْ حَيْثُ أَمَرَكُمُ اللَّهُ
إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ التَّوَّابِينَ وَيُحِبُّ الْمُتَطَهِّرِينَ
“Mereka bertanya kepadamu tentang haidh. Katakanlah: "Haidh
itu adalah suatu kotoran". oleh sebab itu hendaklah kamu menjauhkan diri
dari wanita di waktu haidh; dan janganlah kamu mendekati mereka, sebelum mereka
suci. apabila mereka telah Suci, Maka campurilah mereka itu di tempat yang
diperintahkan Allah kepadamu. Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang
bertobat dan orang-orang yang menyucikan diri.” (Q.S. al-Baqarah [2]: 222).
Bertobat
dan menyucikan diri salah satunya diwujudkan dengan istighfar (meminta ampunan Allah). Kalau yang ini saya
kira kita bisa melakukannya kan? Beristigfar kepada Allah atas dosa yang
dilakukan. Insya Allah kita bisa melakukannya. Oleh karena itu, beristigfarlah
kepada Allah setiap hari, bertobatlah atas dosa-dosa kita; maka Allah akan
mencintai kita.
Subhanallah
wal hamdu lillah… ternyata kita bisa menjadi bagian dari orang-orang yang
dicintai Allah SWT dengan jalan yang ini, jalan bertobat dan menyucikan diri
dari dosa.
Wallahu
a’lam
0 Response to "Orang-orang yang Dicintai Allah SWT "
Post a Comment