BUAH PEMAKSAAN
Oleh : Akhmad Ali Khasanudin, S.Pd
Budaya diri itu tidak tercipta seketika. Ada proses panjang yang harus
dilalui. Seperti pahatan yang berkelas, ia dalah
paduan antara kreasi, ide dan kesabaran dan semangat kerja yang tidak ada
habisnya. Mulanya bahkan kebanyakan adalah “ Pemaksaan ” lantas
berubah menjadi kebiasaan.
Berikut adalah
Beberapa buah hasil dari pemaksaan:
- Pemaksaan membuat orang tidak terkejut dengan perubahan.
Hubungan antara pemaksaan diri dengan keterkejutan sangat dekat. Manusia
adalah anak kebiasaannya. Jika ia terbiasa bersusah payah, maka ia tidak akan
terkejut dengan kesusahan. Sebaliknya, orang yang hanya mengerti hidup yang
enak akan sulit membiasakan diri dengan hal-hal yang sulit.
- Pemaksaan itu kerap disadari manfaatnya di kemudian hari.
Manfaat yang bisa dirasakan dari pemaksaan suatu kebaikan baru tersadar
bahwa manfaatnya begitu besar, ketika ia mendapat balasan dari Allah SWT yaitu
pahala yang telah dijanjikan oleh Allah SWT.
- Pemaksaan memberi contoh yang baik.
Pemaksaan memang terkesan berkonotasi negatif dan semena-mena. Tetapi dalam
konteks kebaikan, manfaatnya bisa dirasakan langsung bagi orang yang memaksakan
kebaikan, manfaatnya bisa dirasakan langsung. Bagi orang yang memaksakan
kebaikan, biasanya akan menjadi cambuk untuk dirinya sendiri dan ia akan
terpacu menjadi tampil lebih baik dan disiplin. Karena ia sadar dirinya akan
menjadi contoh dan akan ditiru oleh oranglain.
- Pemaksaan mengurangi kebiasaan buruk.
Jiwa manusia mempunyai potensi baik dan buruk. Selalu tarik- menarik antara
jalan untuk fujur atau berbuat dosa, dan jalan untuk taqwa. Jadi kecenderungan
pada keburukan harus ditahan atau dipaksa, setidaknya diminimalisir.
- Pemaksaan adalah benteng pertahanan terbaik.
Dalam konteks pribadi, pemaksaan adalah benteng pertahanan paling ampuh
untuk menahan arus hedonis, pelanggaran norma, dan kebebasan tanpa aturan.
Karena tanpa adanya pemaksaan yang lahir dari diri sendiri maupun orang lain,
kita akan terseret oleh arus-arus sosial yang kini menggejala dimana-mana.
Menjadi baik harus dipaksa dan diawasi. Perhatikan bagaimana saat ini
perilaku korupsi dilakukan tidak hanya oleh pejabat, pengusaha, politisi, dan
intelektual, tetapi juga lembaga-lembaga sosial dan keagamaan.
Wallahu a’lam....
Sumber : ihsan lazis
0 Response to "BUAH PEMAKSAAN"
Post a Comment