KHUTBAH GERHANA
MATAHARI
اَلْحَمْدُ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَ
نَسْتَعِينُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ, وَنَعُوذُ بِهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا
وَسَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا, مَنْ يَهْدِ اللَّهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ, وَمَنْ
يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ ,
وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ, وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ,
اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ فِي الْعَالَمِينَ إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ
( يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالْأَرْحَامَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا )
( يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ )
( يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا )
أَمَّا بَعْدُ فَإِنَّ خَيْرَ الْحَدِيثِ كِتَابُ اللَّهِ وَخَيْرُ الْهُدَى هُدَى مُحَمَّدٍ وَشَرُّ الْأُمُورِ مُحْدَثَاتُهَا وَكُلُّ بِدْعَةٍ ضَلَالَةٌ
Ibadallah,وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ, وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ,
اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ فِي الْعَالَمِينَ إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ
( يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالْأَرْحَامَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا )
( يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ )
( يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا )
أَمَّا بَعْدُ فَإِنَّ خَيْرَ الْحَدِيثِ كِتَابُ اللَّهِ وَخَيْرُ الْهُدَى هُدَى مُحَمَّدٍ وَشَرُّ الْأُمُورِ مُحْدَثَاتُهَا وَكُلُّ بِدْعَةٍ ضَلَالَةٌ
Bertakwalah kepada Allah. Dengan takwa, Allah akan menjaga seseorang. Dengan takwa, Allah ﷻ akan membimbing seseorang menuju kebaikan dalam setiap urusan, dunia dan akhirat.
Takwa adalah pondasi kebahagiaan. Takwa adalah jalan keselamatan. Dan takwa adalah sumber kesuksesan di dunia dan akhirat.
Dulu di zaman jahiliyah, orang-orang menyembah matahari dan bulan. Allah Ta’ala berfirman,
وَمِنْ آَيَاتِهِ
اللَّيْلُ وَالنَّهَارُ وَالشَّمْسُ وَالْقَمَرُ لَا تَسْجُدُوا لِلشَّمْسِ وَلَا
لِلْقَمَرِ وَاسْجُدُوا لِلَّهِ الَّذِي خَلَقَهُنَّ إِنْ كُنْتُمْ إِيَّاهُ
تَعْبُدُونَ
“Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah malam, siang, matahari
dan bulan. Janganlah sembah matahari maupun bulan, tapi sembahlah Allah Yang
menciptakannya, Jika Ialah yang kamu hendak sembah.” (QS. Fushilat: 41)Ibadallah,
Di zaman jahiliyah dahulu juga terdapat anggapan ketika terjadi gerhana matahari atau bulan, itu terjadi karena kematian atau lahirnya seseorang. Dan memang dahulu terjadi gerhana di masa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam karena kematian anaknya, Ibrahim. Jadi orang-orang mengira gerhana itu terjadi karena kematian anaknya. Itulah keyakinan jahiliyah yang masih ada dahulu. Lantas Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menerangkan,
إِنَّ الشَّمْسَ
وَالْقَمَرَ آيَتَانِ مِنْ آيَاتِ اللَّهِ ، لاَ يَنْخَسِفَانِ لِمَوْتِ أَحَدٍ
“Matahari dan bulan adalah di antara tanda yang membuktikan kebesaran
Allah. Gerhana itu muncul bukan karena sebab kematian seseorang”.[1]
Ketika terjadi gerhana, Allah ingin menakuti hamba-hamba-Nya. Terjadinya
gerhana bukanlah karena kematian seseorang. Allah hanya ingin menakuti
hamba-Nya kala itu. Ketika gerhana itu terlihat, maka segeralah shalat dan
berdo’alah sampai gerhana tersebut berakhir.Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إِنَّ الشَّمْسَ
وَالْقَمَرَ آيَتَانِ مِنْ آيَاتِ اللَّهِ ، لاَ يَنْكَسِفَانِ لِمَوْتِ أَحَدٍ
وَلاَ لِحَيَاتِهِ
”Matahari dan bulan adalah dua tanda di antara tanda-tanda kekuasaan
Allah. Kedua gerhana tersebut tidak terjadi karena kematian atau
lahirnya seseorang.” (HR. Bukhari no. 1060 dan Muslim no. 904). Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam di sini mengingkari aqidah jahiliyah
yang keliru ketika terjadinya gerhana matahari dan bulan. Dan hendaklah ketika
terjadinya gerhana tadi, setiap orang shalat dan perbanyak do’a kala itu sampai
gerhana berakhir.Gerhana di masa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam hanyalah sekali terjadi di Madinah setelah hijrah. Ketika itu beliau keluar dengan rida’ (selendang) dengan penuh khusyu’ dalam keadaan takut pada Allah Ta’ala. Keadaan beliau kala itu seakan-akan terjadi kiamat. Perlu diketahui bahwa tidak ada yang mengetahui hari kiamat selain Allah Ta’ala. Beliau kemudian shalat bersama para sahabatnya, yaitu shalat kusuf (shalat gerhana). Beliau memperpanjang bacaan, ruku’ dan sujudnya. Lama bacaan beliau seperti sedang membaca surat Al Baqarah. Setelah membaca surat, lalu beliau ruku’ dengan ruku’ yang panjang seperti berdiri. Setelah ruku’, (beliau tidak langsung sujud) namun melanjutkan dengan membaca surat Al Fatihah dan surat yang panjang yang lebih ringan dari yang pertama. Lalu setelah itu beliau ruku’ dengan ruku’ yang lebih ringan dari yang pertama. Setelah itu beliau melakukan dua kali sujud. Kemudian beliau berdiri dan melanjutkan raka’at kedua sama dengan cara pada raka’at pertama namun dengan tata cara yang lebih ringan. Kemudian setelah selesai raka’at kedua (seperti shalat lainnya), beliau salam. Gerhana pun selesai, lantas beliau pun memberikan nasehat pada para sahabatnya. Beliau memberi nasehat sesuai kondisi saat itu.
Intinya di atas, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam melakukan shalat sebanyak dua raka’at. Setiap raka’at terdapat 2 kali ruku’ dan 2 kali sujud. Jadi keseluruhan raka’at shalat gerhana terdapat 4 kali ruku’ dan 4 kali sujud. Demikianlah tata cara shalat gerhana Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dan inilah riwayat yang shahih yang lebih kuat dari riwayat lainnya. Namun memang ada berbagai riwayat yang menerangkan shalat kusuf (gerhana). Akan tetapi, yang tepat adalah shalat gerhana yang beliau lakukan cuma sekali. Sehingga tidak mungkin kita katakan kadang beliau melakukan cara yang ini dan waktu lain beliau melakukan cara yang lain lagi. Ingatlah bahwa beliau hanya shalat gerhana sekali saja, sehingga tata cara yang menerangkan shalat gerhana hanyalah satu. Tata cara yang lebih tepat adalah seperti yang diterangkan dalam hadits yang telah kami sebutkan. Siapa yang telah melakukan seperti itu, maka alhamdulillah, segala puji hanya bagi Allah.
Adapun yang dilakukan oleh sebagian orang yang malah ketika terjadinya gerhana, mereka menanti-nanti datangnya gerhana di padang pasir dan meninggalkan shalat gerhana. Ini sungguh perbuatan orang bodoh dan tanda kurangnya iman mereka. Padahal mereka bisa saja shalat.
Perlu dipahami bahwa boleh saja gerhana ini tanda awal-awal datangnya musibah. Perlu dipahami, siapa yang mampu membuat sinar matahari akan terus bersinar, begitu pula dengan rembulan? Siapa pula yang bisa menjamin bahwa sinar matahari yang tertutup tadi bisa kembali, begitu pula rembulan? Bukankah jika sinar keduanya itu hilang menandakan hari kiamat? Bukankah bisa jadi peristiwa ini adalah awal-awal datangnya adzab? Nas-alullaha al ‘afiyah (kita meminta pada Allah keselamatan).
Ibadallah,
Seorang muslim tentu tidak bisa campur tangan dalam hal-hal tadi, namun ia hanya bisa tunduk dan pasrah serta beriman kepada Allah dan Rasul-Nya. Para pakar memang bisa memperkirakan kapan gerhana itu datang, dapat diketahui dengan perhitung-perhitungan ketika melihat pergerakan bulan dan matahari. Hal ini dapat dikenal dari ilmu falak. Namun hal ini tidaklah menghalangi manusia untuk shalat sebagaimana diperintahkan. Gerhana juga menandakan bahwa sesuatu bisa berubah dengan kehendak Allah, Dia-lah yang menjadikan gerhana tersebut ada.
Ringkasnya, kita wajib yakin, patut, dan takut pada Allah saat keadaan seperti ini. Dan sekali lagi perlu dipahami bahwa gerhana adalah di antara tanda-tanda kiamat. Perlu diketahui bahwa setelah nabi berhijrah, gerhana hanya terjadi sekali, itu baru terjadi selama 10 tahun. Coba lihat sekarang, gerhana terjadi setiap tahun, yaitu terjadi gerhana matahari dan bulan silih berganti. Ini semua dengan kehendak Allah demi menakut-nakuti hamba-Nya. Nas-alullaha as salaamah wal ‘afiyah (kita meminta pada Allah keselamatan).
Namun ada sebagian orang yang menyangka terjadinya gerhana hanyalah peristiwa alamiah karena perputaran matahari dan bulan saja. Lalu mereka nyatakan bahwa yang meyakini gerhana itu terjadi karena Allah ingin menakut-nakuti hamba-Nya sehingga diperintahkan shalat (gerhana), itu hanyalah anggapan khurofat. Sungguh mereka yang menyatakan semacam ini, berarti mengutarakan sesuatu kekufuran, tidak lain dan tidak bukan itu adalah pernyataan kufur. Masa’ mereka menyatakan ini khurofat? Dan ini berarti menyatakan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menyebarkan khurofat? Kita berlindung pada Allah dari pemahaman sesat semacam itu. Lihatlah bagaimana yang mengutarakan pernyataan sesat di atas benar-benar telah tertipu dan benar-benar bodoh.
Kita mohon kepada Allah keselamatan dan moga kita dihilangkan dari berbagai kejelekan dan keburukan. Semoga Allah menganugerahkan pada kita taubat yang ikhlas, dan semoga Allah memberi kita taufik dalam perkataan dan perbuatan. Aamin ya Robbal ‘Alamiin....
Marilah kita bersama-sama tutup dengan do’a:
Ya Allah, ampunilah dosa kaum
muslimin dan muslimat, mukminin dan mukminat,Dan ampunilah dosa- dosa kami,
dosa kedua orangtua kami, baik yang masih hidup maupun yang telah meninggal
dunia. Sesungguhnya Engkau Maha Mendengar, Maha Dekat dan Maha Mengabulkan
do’a.
Ya
Allah, ampunilah kesalahankami, kejahilankam, sikapkami yang melampaui batas dalam urusankami dan segala hal yang Engkau lebih mengetahui
hal itu dari pada kami. Ya Allah, ampunilah kami, kesalahan yang kami perbuat
tatkala serius maupun saat bercanda dan ampunilah pula kesalahankami saat kami tidak
sengaja maupun sengaja, ampunilah segala kesalahan yang kami lakukan.
Ya Allah, perbaikilah agama kami
untuk kami, karena ia merupakan benteng bagi urusan kami. Perbaiki dunia kami
untuk kami yang ia menjadi tempat hidup kami. Perbaikilah akhirat kami yang
menjadi tempat kembali kami. Jadikanlah kehidupan ini sebagai tambahan bagi
kami dalam setiap kebaikan dan jadikan kematian kami sebagai kebebasan bagi
kami dari segala kejahatan.
Ya Allah, perbaikilah agama kami
untuk kami, karena ia merupakan benteng bagi urusan kami. Perbaiki dunia kami
untuk kami yang ia menjadi tempat hidup kami. Perbaikilah akhirat kami yang
menjadi tempat kembali kami. Jadikanlah kehidupan ini sebagai tambahan bagi
kami dalam setiap kebaikan dan jadikan kematian kami sebagai kebebasan bagi
kami dari segala kejahatan.
Ya Allah, anugerahkan kepada kami
rasa takut kepada-Mu yang membatasi antara kami dengan perbuatan maksiat
kepadamu dan berikan ketaatan kepada-Mu yang mengantarkan kami ke surga-Mu dan
anugerahkan pula keyakinan yang akan menyebabkan ringan bagi kami segala
musibah di dunia ini. Ya Allah, anugerahkan kepada kami kenikmatan melalui
pendengaran, penglihatan dan kekuatan selama kami masih hidup dan jadikanlah ia
warisan bagi kami. Dan jangan Engkau jadikan musibah atas kami dalam urusan
agama kami dan janganlah Engkau jadikan dunia ini cita-cita kami terbesar dan
puncak dari ilmu kami dan jangan jadikan berkuasa atas kami orang-orang yang
tidak mengasihi kami.
Ya Allah, janganlah engkau berikan
kepada kami cobaan yang begitu berat, yang mana kami tidak sanggup untuk
menghadapinya,
Ya Allah, Jauhkanlah kami dari siksa
panas dan sakitnya api neraka, bagaimana mungkin kami akan mampu menahan rasa
sakit dan panasnya api neraka-Mu ya Alloh, yang mana dapat mengelupaskan kulit
kami, yang mana dapat melelehkan kepala dan tubuh kami,Kami tidak akan sanggup
ya Allah, sungguh kami tidak akan sanggup ya Allah,
Ya Allah, anugerahkanlah kepada kami kehidupan yang baik di dunia,dan
juga kehidupan yang baik di akhirat dan
hindarkanlah kami dari azab neraka. Aamin
Terimakasih, Ijin Copas Gan...
ReplyDeleteBagus, saya juga Boz...
ReplyDeleteIjin Copas
Ijin Copy pak...
ReplyDelete