Suatu saat Jibril datang kepada
Nabi Muhammad shallallaahu 'alaihi wasallam memberikan nasihat kepada
nabi yang mulia. Inilah nasihatnya:
" Wahai Muhammad hiduplah sesuka
hatimu, tetapi (ingat) engkau akan mati (meninggal). Cintailah orang yang
engkau senangi, tetapi (ingat) engkau akan berpisah dengannya. Dan beramallah
sesuka hatimu, niscaya engkau akan mendapatkan balasannya."
(HR. Al Baihaqi)
Ada 3 nasihat yang disampaikan
Jibril dalam hadits di atas, khususnya kepada Nabi Muhammad dan umumnya kepada
umatnya termasuk para pembaca dan kita semua ini.
1.
Hidup sesuka hati tapi ingat suatu saat ajal akan menjemput kita.
Ingat, nasihat yang diberikan ini
bukan berarti kita boleh hidup semau kita di alam dunia yang fana ini. Kalau
kita tahu hidup di alam ini hanya sebentar maka kita tak akan
berleha-leha/bersantai-santai saja. Sebenarnya kita hidup hanya untuk menunggu
kematian. Kita semua adalah CAMAT (CALON MATI). Bagi mukmin dunia ini adalah
penjara, sebagaimana Rasul katakan:
"
Dunia adalah penjara bagi mukmin dan surga bagi orang kafir."
2.
Senangi siapa saja yang kita sukai tapi ingat kita akan berpisah dengannya.
Dalam kehidupan di alam dunia ini
hanya ada 2 kemungkinan, kita dahulu yang meninggalkan orang-orang yang kita
cintai atau sebaliknya. Karenanya perioritaskanlah cinta itu dengan
benar.
Urutan cinta yang benar adalah
cinta kepada Allah, cinta kepada Rasul-Nya (Muhammad shallallaahu 'alaihi
wasallam), dan jihad di jalan Allah. Setelah itu cinta kepada selain mereka.
Entah itu cinta kepada orang tua, isteri, harta benda dan yang
lainnya.
3.
Beramal sesuka hati, banyak sedikit atau sama sekali tidak mau beramal tapi
semua amalan yang dilakukan akan dipertanggungjawabkan di hadapan Allah kelak.
Hidup di alam yang sebentar ini
haruslah dihiasi dengan amal terutama adalah amalan-amalan yang wajib, apakah
itu shalat, shoum/puasa, zakat, atau haji. Di samping itu diiringi dan ditambah
juga dengan amalan-amalan sunnah seperti shalat-shalat rawatib (shalat yang
mengiringi shalat wajib), tahajud, dhuha, witir, infaq, shadaqah, dan
sebagainya.
Tapi perlu diingat amalan-amalan
tersebut tidak akan diterima oleh Allah kecuali harus memenuhi 2 syarat pokok:
- Ikhlas karena Allah semata (bukan karena ingin pujian atau sanjungan dari selain Allah).
- Mengikuti tuntunan dari Nabi Muhammad shallallallahu 'alaihi wasallam.
Semoga Allah memudahkan bagi kita dalam memahami nasihat Jibril ini
dan dapat kita jadikan peringatan dalam kehidupan di alam yang fana ini.
Wallahu a'lam ....
0 Response to "NASIHAT MALAIKAT JIBRIL 'alaihis salaam "
Post a Comment