Pesepak Bola Dunia Yang Bangga Menjadi Muslim

REPUBLIKA.CO.ID, Sejumlah pesepak bola itu mendapat hidayah dan yakin Islam sebagai sumber kekuatan hidup.
Firman Allah SWT dalam Alquran:  "Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Kucukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Kuridhai Islam itu jadi agama bagimu.” (al-Maidah: 3).

Seuntai firman Allah SWT itu telah menegaskan bahwa tiada jalan yang menjadi penerang bagi umat manusia selain Islam. Agama terakhir dari langit itu telah diakui secara umum menjadi sumber kekuatan, sumber inspirasi, dan pedoman hidup menuju kebenaran yang hakiki.

Keindahan Islam juga dirasakan bagi para pesepak bola Muslim yang kini menghabiskan kariernya di Eropa. Islam menjadi minoritas di kawasan tersebut, tapi para pesepak bola tetap mendapat hidayah dengan memeluk Islam sebagai pilihan hidupnya.

Berikut sebagian bintang sepak bola Eropa yang memutuskan untuk memeluk Islam di perjalanan keriernya. Semua pemain ini amat yakin bahwa Islam telah benar-benar menjadi kekuatan dalam perjalanan hidupnya.

1. Franck Ribery

Gelandang Bayern Muenchen ini paling percaya bahwa Islam merupakan sumber kekuatan untuk hidupnya. Keyakinan itu tertuang dalam kisah berislamnya yang pernah ia sampaikan dalam wawancara bersama media Prancis, L'Express, 2006 silam. "Islam adalah sumber kekuatanku di dalam dan di luar lapangan. Islam telah membimbingku dan mengantarkanku kepada keselamatan," tutur Ribery.

Ribery memeluk Islam pada 2005 saat masih memperkuat klub Turki, Galatasaray. Kendati demikian, identitas Islamnya mulai mendapat sorotan saat ia memperkuat Marseille setahun kemudian. Pendukung Marseille saat itu mulai penasaran dengan sikap yang selalu ia sajikan sebelum timnya melakoni pertandingan. Gelandang yang kini berusia 30 tahun itu selalu mengangkat kedua tangannya untuk berdoa sebelum pertandingan digelar.

Setelah identitasnya diketahui sebagai seorang Muslim, Ribery pun mengaku bangga dengan pilihannya tersebut. Rekan-rekannya di FC Hollywood juga mengenalnya sebagai sosok yang rendah hati, peduli sesama, dan mampu menjadi pemimpin yang baik.

Sejumlah spekulasi berkembang terkait pilihan Ribery memeluk Islam. Selain karena sering berkumpul dengan komunitas Muslim di pusat Kota Turki, keislaman Ribery juga diduga lantaran sosok wanita yang akhirnya dinikahinya, Wahiba Belhami.

Wahiba merupakan Muslimah Maroko yang berasal dari Nedroma, Tlemcen. Bahkan, banyak kabar yang menyebut Ribery telah berislam sejak 2004 saat ingin mempersunting Wahiba. Ribery memutuskan menjadi Muslim dan mengambil nama Bilal Yusuf Muhammad sebagai nama Islamnya.

Meski begitu, Ribery enggan membagi kisah lebih perinci mengenai apa yang menjadi alasannya untuk memeluk Islam. Hanya saja, bagi penggawa timnas Prancis itu, ia memeluk Islam lantaran panggilan hati dan tak ada paksaan dari siapa pun. "Tidak ada yang memaksa saya memeluk Islam. Biar saya yang tahu apa alasannya,'' jelasnya.

2. Nicolas Anelka

Kariernya mulai meredup saat membela klub Cina, Shanghai Shenhua, awal musim ini. Sebelumnya, striker yang kini memperkuat Juventus itu merupakan bintang yang bersinar saat memperkuat Arsenal dan Chelsea.

Di luar perjalanan karier merumputnya, kisah Anelka yang memilih memeluk Islam tetap layak menjadi teladan bagi para pesepak bola Muslim Eropa lainnya.
Anelka, atau yang bernama Islam Abdul Salam Bilal Anelka, resmi memeluk Islam pada 2004 saat masih memperkuat klub Turki, Fenerbahce. Kompatriot Ribery itu sepenuhnya yakin bahwa Islam merupakan agama yang paling benar di muka bumi.

"Aku bahagia kini menyandang status sebagai Muslim. Ketenangan dan semua pelajaran hidup aku dapat dari agama ini," ujar Anelka.

Sebelum memeluk Islam, Anelka belum memiliki agama dan hidup tanpa kepercayaan. Satu hal yang ia banggakan dari Islam adalah mengajarkan peduli sesama dan bersikap adil serta bijaksana.

Anelka mengakui, sebelum mengenal Islam, dirinya merupakan pribadi yang temperamental, keras, dan tak kenal kompromi. "Tapi, semua berubah setelah aku mengenal Islam," jelasnya.

Anelka bahkan mengaku mulai mengenal Islam saat remaja. Hidup dan besar di Le Chesnay, satu sudut di Kota Paris, Prancis, ia banyak bergaul dengan komunitas Muslim di sana.

Kini Anelka mantap memeluk Islam. Meski menjadi pesepak bola membuat dirinya banyak mengeluarkan tenaga, tapi bomber yang kini telah menginjak usia 34 tahun itu mengaku tak pernah absen berpuasa saat Ramadhan datang. "Tidak ada persoalan yang besar saat aku berpuasa. Staminaku tetap terjaga untuk berlatih dan bertanding," tegasnya.

Tak hanya perjalanan spiritual yang membuat Anelka mantap memeluk Islam. Keislaman Anelka kabarnya juga tak terlepas dari peran seorang wanita yang kini dinikahinya, Barbara Tausia. Istri yang merupakan keturunan Maroko itu juga disebut-sebut memiliki peran penting dalam pilihannya menemukan jalan kebenaran.
Meski Barbara berdarah Belgia, pemahaman serta kemantapan Islamnya membuat Anelka resmi memeluk Islam. Kedua insan itu mengikat janji di Maroko, 9 Juni 2007.

3. Eric Abidal

Nama Eric Abidal kembali menjadi sorotan pemerhati sepak bola usai kembali merumput setelah setahun absen memperkuat Barcelona. Bek berpaspor Prancis itu sebelumnya harus beristirahat panjang usai transplantasi hati yang dilaluinya April tahun lalu.

Terlepas dari penampilannya yang menghapus semua kerinduan Barcelonista, Abidal merupakan salah satu pemain yang memilih Islam sebagai jalan hidupnya. Membaca dua kalimat syahadat dilakukan pemain keturunan Afrika itu pada 2003 silam. Sebelum berislam, Abidal beragama katolik seperti yang diyakini kedua orang tuanya.

Abidal masuk Islam tak lama sebelum memutuskan menikah dengan tambatan hatinya, Hayet, pada tahun yang sama. Hayet merupakan gadis keturunan Aljazair dan pemeluk Islam yang taat. Beredar kabar, Hayetlah yang banyak memberikan dorongan kepada sang calon suami untuk memeluk Islam sebelum menikahinya. Setelah dua kalimat syahadat diucapkan, Abidal memilih nama Islam Eric Bilal Abidal.

Abidal bukan hanya dikenal sebagai sosok Muslim yang taat beribadah, pria dua anak itu juga dikenal sebagai sosok yang sangat keras mempertahankan kewibawaan Islam di mata dunia. Salah satunya dilakukan saat ia menggalang gerakan protes saat marak pemberitaan tentang film Innocent of Moslem yang merendahkan derajat Nabi Muhammad SAW. "Rasul (Muhammad SAW) adalah manusia yang paling mulia. Tidak boleh ada yang menghinanya dengan cara apa pun," ujarnya.

Abidal juga selalu bepergian dengan membawa kitab suci Alquran. Dalam salah satu dokumentasi perjalanan Barcelona saat melakukan penerbangan di Liga Champions, Abidal lebih memilih membaca Alquran ketimbang bersenda gurau seperti rekan-rekan lainnya di tim. Membaca Alquran, kata Abidal, membawa ketenangan tersendiri bagi jiwanya.

4. Thiery Henry:

Islam adalah sebuah pilihan, demikian kata bintang sepak bola asal Prancis, Thierry Henry. Karena itu, ketika memutuskan keyakinan dan menjadi mualaf, ia merasa sangat dekat dengan Islam. Aljazirah mengabarkan Henry memeluk Islam pada 2009 silam.

"Aku menganggap Islam sebagai pilihan terbaik untukku dalam beragama," kata mantan striker timnas Prancis tersebut. Menurut Henry, menjadi seorang Muslim itu tidak boleh setengah-setengah. "Aku mengikuti semua apa yang diajarkan oleh Alquran. Ini sebabnya aku anggap Islam yang paling dekat dengan hatiku," ucapnya.

Seperti dilansir www.republika.co.id, legenda Arsenal ini menyatakan Islam mengajarkan umatnya bahwa seseorang harus percaya dulu terhadap Alquran. "Benar-benar menyedihkan banyak orang tidak meluangkan waktu untuk memahami Alquran," imbuhnya.

5. Philipe Senderos

Bek timnas Swiss, Philippe Sylvain Senderos memutuskan untuk menjadi mualaf pada 2012 silam. Pesepak bola yang bermain di Fulham ini memutuskan memeluk Islam di sebuah pusat agama Islam di Manchester, Inggris.

Ketertarikan Sanderos kepada Islam bukan datang secara tiba-tiba. Karena sering mengkaji persoalan agama, lulusan sarjana teologi itu akhirnya menjatuhkan pilihan untuk memeluk Islam. Sebelumnya, ia dilaporkan banyak mengkaji pelajaran tentang agama-agama di dunia.

Di luar kegiatannya sebagai atlet sepak bola, Sanderos banyak membaca dan mempelajari berbagai hal tentang agama. ''Saya sangat tertarik pada agama-agama di dunia. Saya banyak membaca buku tentang subjek itu,” kata Senderos kepada Arsenal Magazine belum lama ini. "Jika saya tidak bermain sepak bola, mungkin saya akan menjadi pendeta.''

Setelah menjadi Muslim, Senderos mencoba mengubah hidupnya dengan menjauhi kehidupan glamor, seperti seks bebas dan minum alkohol yang biasanya menjadi ciri pesepak bola di Eropa. n angga indrawan ed: endro yuwanto

6. Zinedine Yazid Zidane

    Tidak ada yang meragukan bila Zinedine Yazid Zidane adalah pesepakbola Muslim tersukses di Eropa, bahkan dunia. Meski cukup banyak pesepakbola Muslim yang sukses mengadu nasib di liga-liga Eropa, tapi belum ada yang mampu menyamai prestasi Zidane di kancah sepak bola Benua Biru.
    Ya, tak sedikit yang memuji penampilan Zidane. Bahkan Direktur Teknik UEFA, Andy Roxburgh menyanjung pria keturunan Aljazair tersebut adalah produksi dari surga. (baca: Zinedine Zidane Produksi dari Surga). "Saya percaya di kepalanya (Zidane) ada tulisan 'made in heaven'. Dia benar-benar anugerah dari Tuhan," ujar Andy di satu kesempatan.
Eks pengatur serangan Les Bleus ini dikenal sebagai pemilik gaya menggiring bola sembari meliukkan badan. Tidak seperti Lionel Messi atau Cristiano Ronaldo yang ketika mendapat peluang langsung menggiring si kulit bundar menusuk ke jantung pertahanan lawan kemudian menceploskan bola. Zidane tampil laiknya maestro seniman lapangan dengan memperagakan penampilan elegan dan indah. Namun, lawan dibuat tidak berkutik lantaran sulit merebut bola dari kakinya.

    Pria yang kini menjabat Direktur olahraga Real Madrid ini merupakan sosok playmaker yang sempurna bagi klub maupun timnas. Pada masanya, hanya Ronaldo Luiz Nazario de Lima yang dapat dikatakan sejajar dengannya. Pria berkebangsaan Prancis itu mampu mengolah bola dengan baik dan memberikan operan maut yang bisa menembus pertahanan lawan.
Kemampuannya mengocek bola membuat lawan terpana, sebab seolah-seolah bola lengket di kakinya. Alhasil hampir semua kejuaraan, baik di klub maupun timnas berhasil direbut mantan pemain Juventus ini. Tak heran bila Zidane mampu meraih gelar tiga kali Pemain Terbaik Dunia FIFA (1998, 2000, dan 2003).
     Pecinta sepakbola dunia pasti masih ingat dengan partai puncak Liga Champions 2001/2002, yang mempertemukan Madrid kontra Bayer Leverkusen. Skor ketika itu sama kuat, 1-1. Menerima umpan dari Roberto Carlos yang menyisir sisi kanan pertahanan Leverkusen, Zidane melakukan tendangan first time dan membuat kedudukan menjadi 2-1. Madrid meraih gelar Liga Champions kesembilan. Gol tersebut dinilai gelandang Chelsea dan Timnas Inggris, Frank Lampard sebagai gol terbaik sepanjang masa.
        Meski capaiannya di lapangan luar biasa, namun Zidane tidak lupa untuk memposisikan dirinya sebagai seorang Muslim. Ia disebut-sebut sebagai atlet dunia yang taat menjalankan kewajiban shalat lima waktu. Dengan menunaikan perintah yang menjadi tiang agama tersebut maka Zidane mengaku penampilannya di lapangan bisa semakin baik. “Shalat adalah sumber kekuatanku. Karena setelah shalat, hati serasa tenang,” tandas pria berkepala plontos tersebut.


Prestasi Zidane:
Scudetto Liga Italia Serie-A musim 1996/1997 dan 1997/1998 bersama Juventus
Piala Dunia 1998 bersama Timnas Prancis
Piala Eropa 2000 bersama Timnas Prancis
Liga Champions 2002 bersama Real Madrid
Piala Toyota (sekarang Piala Dunia Antarklub) pada 1996 (bersama Juventus) dan 2002 (Bersama Madrid)
La Liga Spanyol musim 2002/2003 bersama Madrid
Runner Up Piala Dunia 2006 bersama Timnas Prancis
Pemain Terbaik Dunia FIFA pada 1998, 2000, dan 2003.
Pemain Terbaik Eropa pada 1998

Wallahu a'lam ....

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Pesepak Bola Dunia Yang Bangga Menjadi Muslim"

Post a Comment