ONE LITER OF TEARS



ONE LITER OF TEARS

Oleh : Akhmad Ali Khasanudin, S.Pd

Judul artikel ini saya ambil dari sebuah judul film, yang mana film ini menceritakan kisah menyedihkan, yang dapat membuat penontonnya menangis. Film ini diambil berdasarkan kisah nyata, yang terjadi di negeri matahari terbit. Bukan berniat promosi film, tapi kita bisa mencoba mengambil pelajaran dari kisah film ini. Kisah ini menceritakan tentang seorang wanita bernama Aya yang menderita penyakit mematikan, yang belum ditemukan obatnya. Penyakit ini membuat penderitanya kehilangan daya fungsi dari anggota tubuhnya, sehingga anggota tubuh orang yang terkena penyakit ini, tidak dapat digerakkan dan berfungsi sebagaimana mestinya atau mengalami kelumpuhan.
Diceritakan dalam film ini, bahwa Aya adalah seorang siswa disekolah menengah atas yang sangat rajin, ulet, penuh semangat dan berprestasi. Disekolahnya ia sudah menyandang berbagai prestasi, baik prestasi akademik dan juga olahraga. Aya terkenal sebagai seorang yang baik hati dan suka menolong orang lain.
Tetapi ia tidak sadar, bahwa dirinya telah terjangkiti penyakit mematikan. Ia  baru menyadari ketika  ia merasakan bahwa kakinya susah untuk digerakkan, hingga mengalami kelumpuhan.
Aya menyadari bahwa dirinya tidak akan lama lagi, untuk dapat bersekolah seperti teman- temannya, bahkan ia juga menyadari bahwa orang yang menderita penyakit ini, tidak akan dapat bertahan lama untuk hidup. Ia sempat merasa sedih dan kecewa, kenapa penyakit ini bisa terjadi padanya. Tapi kemudian ia sadar, kesedihan tidak akan dapat merubah keadaannya, kenyataan ini, kemudian tidak membuatnya berputus asa, ia tetap bersemangat melakukan berbagai aktifitas yang ia mampu. Berawal dari penyakit yang dideritanya, Aya banyak menulis artikel yang mengungkapkan sebuah motivasi atau dorongan bagi oranglain yang terkena penyakit mematikan seperti yang ia derita. Ia juga menuliskan harapan – harapan yang belum sempat ia realisasikan. Dan yang lebih mengharukan ia memberikan nasehat kepada oranglain, yang mana sudah diberikan nikmat kesehatan oleh Tuhan, agar digunakan untuk sesuatu yang bermanfaat, jangan bermalas-malasan.
            Ketika malam tiba, Aya selalu merasa takut. Ia takut, jika esok hari tubuhnya sudah tidak bisa digerakkan lagi. Karena ia tahu, semakin hari kondisinya akan semakin memburuk, dan anggota tubuhnya satu persatu akan hilang fungsinya.
            Hingga akhirnya, suatu hari Aya harus berada ditempat tidur dalam keadaan tidak berdaya. Dan dengan kondisi infus yang melekat ditubuhnya.
Sepeninggal Aya, semua karya tulisnya, dibukukan. Dan menjadi sebuah buku bacaan terlaris pada saat itu.
            Setidaknya ada beberapa pelajaran yang dapat kita ambil dari kisahnya. Kisah ini mengajarkan kepada kita bahwa sesungguhnya setiap manusia mempunyai hak untuk memperoleh kesuksesan, dan mempunyai hak mendapatkan kebahagiaan dan kasih sayang, dan juga mempunyai hak mendapatkan rasa aman. Kisah ini juga memberikan kita pelajaran bahwa betapa pentingnya hidup ini dan juga untuk membuat oranglain bahagia seperti yang kita rasakan.
            Kita diberikan oleh Allah SWT, usia yang panjang. Tetapi kita lebih banyak lalai kepada-Nya, kita lupa bersyukur kepada-Nya. Kita diberikan oleh Allah SWT, kekuatan atau kemampuan kaki dapat berjalan, tangan dapat bergerak, mulut bisa berbicara, dan kondisi tubuh yang sehat. Tapi kita jarang mensyukuri-Nya, dan tidak digunakan untuk sesuatu yang bermanfaat, yaitu untuk meningkatkan kemampuandiri, kita selalu berpangku tangan, malas dan suka berputus asa.
Padahal, ada orang yang lumpuh, tidak bisa berbicara, dan tangannya lumpuh, tidak bisa digerakkan, tetapi mereka tetap berusaha untuk berjuang meraih kesuksesan, tidak malas dan putus asa, serta ia selalu bersyukur atas karunia hidup yang sudah  ia peroleh.
            Kita harus selalu menerima apa saja yang telah diberikan oleh Allah SWT kepada kita, baik itu berupa kebaikan atau sebaliknya. Karena pada hakikatnya semua adalah milik-Nya dan semua akan kembali kepada-Nya.
            Mari syukuri apa yang ada, karena pada hakikatnya hidup adalah anugerah yang diberikan Allah SWT kepada kita. Yaitu dengan senantiasa melakukan yang terbaik untuk mengembangkan kemampuan diri kita. Dalam hidup, buatlah nilai kemanfatan pada oranglain, walaupun sedikit.
Bagaimana mungkin kita akan bisa memberikan kemanfaatan kepada oranglain, kalau kita sendiri tidak mempunyai kemampuan apapun.
            Jadilah kita orang yang selalu dirindukan kehadirannya oleh oranglain. Kita harus bisa membuat orang yang ada disisi kita merasa aman, nyaman, dan tenang. Hidup bukanlah hanya sekedar untuk bahagia, tetapi hidup adalah sebuah perjuangan. Yang mana kita harus hadapi dan kita terima hidup yang kita jalani. Baik itu senang atau susah, dengan cara penanganan yang terbaik, yaitu semua harus kita hadapi dengan ikhlas lillahi ta’ala. Itulah hidup yang terbaik.
             
Wallahu a’lam....

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "ONE LITER OF TEARS"

Post a Comment